Kamis, 18 Februari 2010

SAN DIEGO HILLS 'CEMETERY'


Rekreasi ke ’kuburan’... kenapa nggak?..... Luas kawasan itu 500 hektar. Ada gedung pertemuan, restoran masakan Italia yang memuat 200 orang, tempat pagelaran busana, dan ruang untuk dansa-dansi. Inilah San Diego Hills Memorial Park, yang lebih dikenal sebagai tempat pemakaman berbagai agama terdapat disana ketimbang tempat rekreasi atau taman hiburan.

San Diego Hills yang terletak di Karawang, Jawa Barat itu telah mengubah kesan kuburan yang seram dan buram, menjadi tempat yang menyenangkan juga menghibur. Kawasan ini memiliki 8 hektar danau buatan, kolam renang, lapangan basket dan juga taman yang luas. Rupa-rupa fasilitas itu membuat keluarga orang yang meninggal, serasa melepas si almarhum ke taman surga. "Wah, pemakamannya enggak horor sama sekali," demikian komentar dari para pengunjung. San Diego Hills yang mulai dibuka pada Januari 2007 ini juga menyediakan layanan pemakaman yang canggih. Peti yang menyimpan jenazah diletakkan di mesin sehingga dapat bergerak kebawah sendiri.

Konsep taman pemakaman yang dibangun Kelompok Lippo ini memang merupakan paduan antara tempat beristirahat dengan fasilitas rekreasi. Idenya dilontarkan Kepala Eksekutif Korporat (CEO) Lippo Group, James Tjahja Riady setelah melihat pemakaman Forest Lawn di Glendale, California. Gagasan James didukung sang ayah, Mochtar Riady yang melihat peluang bisnis besar di bidang pemakaman. Kesempatan ini diambil Mochtar setelah melihat kelompok kelas menengah Indonesia selalu mengeluhkan kondisi taman pemakaman umum yang terlampau sesak.

James menyewa Manuel Francisco yang memiliki 20 tahun pengalaman dalam bisnis pemakaman umum. San Diego Hills kini menjadi taman pemakaman yang paling dilirik kalangan kelas menengah ke atas Indonesia. Pertengahan tahun lalu, 15 ribu kapling makam telah dipesan oleh tokoh seperti artis Rima Melati, desainer Iwan Tirta dan gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. Bahkan, raja sinetron Raam Punjabi pun dikabarkan telah memilih San Diego Hills sebagai tempat beristirahat terakhirnya. Sejumlah tokoh penting pun telah dimakamkan di pemakaman yang terletak 46 kilometer dari Jakarta ini. Mereka antara lain legenda sepakbola Ronny Pattinasarani, mantan menteri keuangan Frans Seda, dan wakil ketua parlemen Marwoto Mitrohardjono, baru-baru ini Direktur Umum PT Astra Internasional, Michael D. Ruslim dimakamkan di San Diego Hills.

Dengan harga mulai dari Rp 3 juta per makam hingga Rp 30 juta per meter persegi, fasilitas yang ditawarkan San Diego Hills memang sangat menarik. Areal pekuburan dibagi menjadi tiga golongan yaitu Earth yang menghadap kiblat, Physical Homes yang dirancang dengan perhitungan yang sesuai dengan keharmonisan lingkungan, dan Universal yang rapi. Pengelola menyediakan kapel untuk menggelar misa arwah atau bahkan resepsi pernikahan. Di situ juga ada toko bunga tempat Anda bisa membeli bunga itu untuk menghiasi makam, juga mendandani panggung pernikahan. Pembeli pun tidak perlu khawatir harus membayar biaya pajak setiap dua atau tiga tahun seperti di taman pemakaman yang dikelola pemerintah.

Dalam perjanjian resminya, pengelola San Diego Hills menyatakan keluarga yang ditinggalkan tidak perlu membayar biaya tambahan selain ongkos yang telah dibayar pertama kali. Bahkan biaya perawatan pun telah termasuk dalam harga tersebut. Bagi penggila investasi properti, San Diego Hills merupakan pilihan tepat untuk menanamkan modal. Pihak pengembang mengizinkan pemindahan hak milik atau penjualan jatah makam yang telah dibayar lunas.

Demikian sekedar informasi…mungkin anda berminat untuk berekreasi atau berinvestasi …why not?

-o0o-

Jumat, 15 Januari 2010

BELAJAR BISNIS ONLINE UNTUK PEMULA

Sudah saatnya kita selain berusaha dalam bidang usaha offline atau bekerja dikantoran kita berusaha dibidang online salah satunya adalah dengan menjual produk orang lain yang dikenal sebagai affiliate atau Reseller sementara belum ada produk yang kita jual, menjadi reseller ..penerimaan komisi akan lebih cepat dan kita bebas untuk mengajak teman-teman ...salah satunya adalah :


http://www.rahasiawebsitepemula.com/?id=Arin5

Sabtu, 09 Januari 2010

MAKANAN SEHAT "HEALTY FOOD"

Seiring dengan bertambah dan meningkatnya ekonomi dunia, mengakibatkan naiknya standar kehidupan masyarakat, khususnya dalam mengkonsumsi makanan. Daging dan makanan cepat saji (fast food) yang terlalu sering menaikkan kadar cholesterol para pemakannya dan mengalami kelebihan berat badan.

Makanan tersebut banyak menciptakan penyakit-penyakit modern misalnya : Jantung, stroke, diabetes ataupun tekanan darah tinggi. Para Pakar kesehatan telah memberi peringatan akan pentingnya pola pengaturan makanan yang sehat dan olah raga teratur.

Telah lama dikenal bahwa buah dan sayuran adalah sumber makanan sehat alami yang merupakan sumber vitamin dan mineral, disamping zat non gizinya. Kandungan gizi dan non gizi pada buah dan sayur telah terbukti berperan penting dalam menunjang kesehatan dan kualitas hidup manusia.

Biasanya buah dimakan begitu saja, sementara sayuran dimakan bersama nasi, baik itu berupa lalapan atau dimasak. Disini ingin mengingatkan bahwa cara-cara seperti ini tidak efektif karena volume yang besar apalagi bagi yang kurang suka sayuran sehingga konsumen sulit untuk menghabiskan dalam jumlah yang banyak, disamping itu sifat buah dan sayuran yang mudah rusak serta zat-zat gizi yang penting juga akan mudah hilang, biasanya konsumen berupaya dengan menggunakan alat juicer dimana hanya sarinya yang diambil dan ampasnya dibuang..........Inilah kesalahan selama ini bahwa untuk menghasilkan "makanan yang sehat" tidak sepatutnya ampas atau serat tersebut dibuang, karena serat bermanfaat bagi usus.

Sebagai solusinya akan lebih baik kita menggunakan alat blender ini lebih baik dari alat juicer dalam memperoleh "makanan sehat" tersebut. Sebaiknya dipilih alat blender yang mampu membuat buah-buahan dan sayuran menjadi minuman jus. Anak-anak yang susah makan sayur dan buahpun dijamin akan menyukai minuman jus tersebut.

Dengan mengkonsumsi Juice sayur dan buah-buahan tanpa membuang ampasnya setiap hari, berarti anda telah menginvestasikan kesehatan anda untuk jangka yang panjang , seperti kata pepatah " Mencegah lebih baik daripada mengobati".